. Diberdayakan oleh Blogger.

Facebook

Kriptografi Klasik

Kriptografi klasik adalah kriptografi yang digunakan pada masa-masa terdahulu. Di mana kriptografi digunakan untuk mengirim pesan-pesan rahasia penting yang tidak boleh bocor oleh pihak lain. Tercatat bahwa sekitar 4000 tahun yang lalu, bangsa mesir telah menggunakan hieroglyph tidak standar untuk menulis pesan. Sebenarnya, pada zaman Yunani kuno (400 SM) kriptografi sudah mulai dipelajari dan digunakan. Pada mulanya, kriptografi hanya populer dalam bidang militer, yaitu untuk menyandikan pesan rahasia panglima perang ke pasukan garis depan.
Kriptografi klasik termasuk kedalam kriptografi simetris karena kunci untuk mengenkripsi dan mendekripsi pesan adalah sama. Kriptografi klasik terbagi menjadi dua, yaitu cipher substitusi (substitution cipher) dan cipher transposisi (transposition cipher).

Gambar hieroglyph

by Lalu Galih Gasendra

Pustaka:
�Baldoni, M.W., Ciliberto, C., & Piecantini Cattaneo, G.M. (2009). Elementary Number Theory, Cryptography and Codes. Heidelberg: Springer.
�Lidl, R., & Pilz, G.(1997). Applied Abstract Algebra, Second Edition. New York: Springer.
�Menezes, A. J. ,van Oorschot, P. C, and Vanstone, S. S. (1996). Handbook of Applied Cryptography. USA: CRC Press, Inc.
�Munir, R. (2004). Diktat Kuliah IF5054 Kriptografi. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung.
�PGP. (2004). An Introduction to Cryptography. New York: PGP Corporation.
�Schneier, B. (1996). Applied Cryptography: Protocols, Algorithms, and Source Code in C, 2nd edition. John Wiley and Son, Inc.

Algoritma Kriptografi

Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis untuk menyelesaikan suatu masalah yang disusun secara sistematis [Munir, 2004]. Langkah-langkah tersebut harus logis, ini berarti nilai kebenarannya harus dapat ditentukan benar atau salah.
Algoritma kriptografi adalah bagian dari kriptografi yang berisi kumpulan langkah-langkah logis yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Biasanya langkah-langkah ini berupa sekumpulan fungsi matematik. Berdasarkan kuncinya, algoritma kriptografi dibedakan menjadi dua, yaitu algoritma simetris (kunci privat) dan algoritma asimetris (kunci publik).


Algoritma Simetris

Pada kriptografi simetris, kunci yang digunakan untuk melakukan enkripsi sama dengan kunci yang dipakai untuk melakukan dekripsi. Sehingga pembuat pesan dan penerima pesan harus memiliki kunci yang sama, dan kunci inilah yang harus dirahasiakan. Istilah lain untuk enkripsi dan dekripsi ini adalah kriptografi kunci privat (private-key cryptography) atau kriptografi kunci rahasia (secret-key cryptography).

Skema Algoritma Simetris

Beberapa jenis algoritma simetris antara lain OTP, DES, RC2, RC4, RC5, RC6, IDEA, Twofish, Magenta, FEAL, SAFER, LOKI, CAST, Rijndael (AES), Blowfish, GOST, A5, Kasumi dan lain-lain.

Algoritma Asimetris

Algoritma kriptografi asimetris adalah algoritma yang menggunakan kunci yang berbeda untuk proses enkripsi dan deskripsinya. Algoritma asimetris juga sering disebut algoritma kunci publik (public key) karena kunci untuk enkripsinya dibuat umum (kunci publik). Sedangkan kunci yang harus dirahasiakan adalah privat key (kunci pribadi) yaitu kunci untuk mendekripsikan cipherteks.

Skema Algoritma Asimetris

Beberapa jenis algoritma asimetris antara lain skema enkripsi Elgamal, RSA, Diffie � Hellman (DH), DSA (Digital Signature Algorithm) dan lain-lain.

Pustaka:
�Baldoni, M.W., Ciliberto, C., & Piecantini Cattaneo, G.M. (2009). Elementary Number Theory, Cryptography and Codes. Heidelberg: Springer.
�Lidl, R., & Pilz, G.(1997). Applied Abstract Algebra, Second Edition. New York: Springer.
�Menezes, A. J. ,van Oorschot, P. C, and Vanstone, S. S. (1996). Handbook of Applied Cryptography. USA: CRC Press, Inc.
�Munir, R. (2004). Diktat Kuliah IF5054 Kriptografi. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung.
�PGP. (2004). An Introduction to Cryptography. New York: PGP Corporation.
�Schneier, B. (1996). Applied Cryptography: Protocols, Algorithms, and Source Code in C, 2nd edition. John Wiley and Son, Inc.

Kriptografi

Definisi Kriptografi

Kriptografi (cryptography) berasal dari Bahasa Yunani: �crypt�s� artinya �secret� (rahasia), sedangkan �gr�phein� artinya �writing� (tulisan). Jadi, kriptografi berarti �secret writing� (tulisan rahasia). Ada beberapa definisi kriptografi antara lain : Kriptografi adalah ilmu matematika untuk mengenkripsi dan mendekripsi data [PGP, 2004]; Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan, integritas data, serta otentikasi [Menezes, 1996]; Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan (Cryptography is the art and science of keeping messages secure) [Schneier, 1996] dan dilakukan oleh kriptografer (cryptographer).


Terminologi Kriptografi

Plainteks (Plaintext) atau cleartext (P) adalah pesan yang dimengerti atau belum disandikan. Sedangkan cipherteks (ciphertext) (C) adalah pesan yang telah disandikan. Enkripsi (encryption) adalah proses untuk merubah plainteks menjadi chiperteks. Sebaliknya Dekripsi (decryption) adalah proses merubah chiperteks menjadi plainteks.
Sistem kriptografi (Cryptographic system) atau kriptosistem (cryptosystem) adalah suatu fasilitas untuk mengkonversikan plainteks ke cipherteks dan sebaliknya. Dalam sistem ini, seperangkat parameter yang menentukan transformasi pencipheran tertentu disebut suatu set kunci. Proses enkripsi dan dekripsi diatur oleh satu atau beberapa kunci kriptografi. Sedangkan algoritma-algoritma kriptografi disebut cipher.
Secara umum, proses enkripsi dan dekripsi dapat ditunjukkan seperti gambar berikut.

Secara matematis proses enkripsi dapat ditulis
E(P)=C
di mana fungsi enkripsi E memetakan plainteks P ke cipherteks C, dan sebaliknya proses dekripsi dapat ditulis
D(C)=P
di mana fungsi D memetakan cipherteks C menjadi plainteks P. Sehingga dari kedua persamaan di atas didapatkan
D(E(P) )=P dan
E(D(C))=C

by Lalu Galih Gasendra

Pustaka:
�Baldoni, M.W., Ciliberto, C., & Piecantini Cattaneo, G.M. (2009). Elementary Number Theory, Cryptography and Codes. Heidelberg: Springer.
�Lidl, R., & Pilz, G.(1997). Applied Abstract Algebra, Second Edition. New York: Springer.
�Menezes, A. J. ,van Oorschot, P. C, and Vanstone, S. S. (1996). Handbook of Applied Cryptography. USA: CRC Press, Inc.
�Munir, R. (2004). Diktat Kuliah IF5054 Kriptografi. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung.
�PGP. (2004). An Introduction to Cryptography. New York: PGP Corporation.
�Schneier, B. (1996). Applied Cryptography: Protocols, Algorithms, and Source Code in C, 2nd edition. John Wiley and Son, Inc.

Simbol/Huruf (Font)/karakter pada HTML

by Galih Gasendra L.

Jika anda ingin memunculkan semua karakter pada HTML seperti karakter-karakter berikut:
? ? ? ? S ? ? ? ? ? ? O ? ? ? ? ? ??? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? � ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? 8 ? ? ? ? ? ? ? � � � ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? termasuk smiley, karakter/huruf-huruf Arab, Cina, Vietnam, dsb.
Anda dapat menggunakan bahasa PHP sehingga tampilan yang akan anda dapatkan adalah:

...
(571)='?'; (572)='?'; (573)='?'; (574)='?'; (575)='?';
(576)='?'; (577)='?'; (578)='?'; (579)='?'; (580)='?';
...
(2456)='?' (2457)='?' (2458)='?' (2459)='?' (2460)='?'
(2461)='?' (2462)='?' (2463)='?' (2464)='?' (2465)='?'
...
(3491)='?' (3492)='?' (3493)='?' (3494)='?' (3495)='?'
(3496)='?' (3497)='?' (3498)='?' (3499)='?' (3500)='?'
...
(5121)='?' (5122)='?' (5123)='?' (5124)='?' (5125)='?'
(5126)='?' (5127)='?' (5128)='?' (5129)='?' (5130)='?'
...
(9671)='?' (9672)='?' (9673)='?' (9674)='?' (9675)='?'
(9676)='?' (9677)='?' (9678)='?' (9679)='?' (9680)='?'
...
(9816)='?' (9817)='?' (9818)='?' (9819)='?' (9820)='?'
(9821)='?' (9822)='?' (9823)='?' (9824)='?' (9825)='?'
(9826)='?' (9827)='?' (9828)='?' (9829)='?' (9830)='?'
(9831)='?' (9832)='?' (9833)='?' (9834)='?' (9835)='?'
...dst
Anda juga dapat menggunakan karakter-karakter tersebut pada status FaceBook anda dengan meng-copy hasil tampilan PHP tersebut.

download di sini

Matematika Sulit?

Apakah benar matematika itu sulit?
Apakah sulit itu adalah matematika?

Paradigama yang kita dapatkan di lingkungan kita adalah bahwa matematika itu adalah sebagai suatu hal yang sulit, membosankan, memusingkan, dan sebagainya. Namun pada kenyataannya, sulit itu bukan karena matematika itu sendiri. Atau mungkin karena matematika itu sulit?


Namun pada dasarnya, segala sesuatu yang bersifat ilmu pengetahuan adalah sulit bagi yang merasa sulit dan mudah bagi yang merasa mudah. Apa bedanya matematika dengan bahasa Indonesia..?? Apa bedanya matematika dengan bahasa Inggris?

Matematika itu menghapal, menghitung, bernalar, analisis,...
Bahasa Indonesia itu menghapal, menghitung, bernalar, analisis,...
Bahasa Inggris itu menghapal, menghitung, bernalar, analisis,...
Sejarah itu menghapal, menghitung, bernalar, analisis,...
XXX itu menghapal, menghitung, bernalar, analisis,...

Jadi kenapa harus menjadikan matematika itu sulit dalam benak kita.
Jangan menjadi korban turun temurun orang-orang terdahulu yang menjadikan fakta bahwa matematika itu sulit.

Dari hasil rangkuman beberapa kaum yang mengatakan matematika itu sulit adalah karena beberapa faktor:

1. Matematika itu sendiri.
Matematika dikatakan sulit karena di dalamnya menuntuk otak untuk bekerja lebih keras. seperti berhitung, bernalar, menganalisa, dsb. Lalu bagaimana dengan pelajaran lainnya? Sebagai contoh adalah bahasa Indonesia. Apakah hanya sekedar berbahasa saja? Apakah hanya sekedar menulis saja? Ataukah hanya sekedar berbicara dan mendengar? Tentu tidak! Hapal, nalar, logika, analisis bahkan tingkatan yang lebih tinggipun kita gunakan di dalamnya.

2. Faktor Guru.
Tentu saja guru sangat memegang peranan penting dalam hal ini. Bagaimana tidak! Sebagian besar ilmu matematika kita peroleh melalui media seorang guru. Yang tentu saja ilmu ini adalah mutlak datangnya dari Allah SWT. Guru adalah seorang aktor penting dalam proses mematematikakan seseorang. Lalu bagaimana pengaruh seorang guru dalam matematika?
Guru ibarat jembatan yang menghubungkan antara siswa dan matematika itu sendiri. Yang tentu saja guru matematika tersebut. Maka jika jembatan itu baik, kokoh, kuat, aman,.. tentu saja tidak akan ada hambatan di antara siswa dan matematika. Begitu pula sebaliknya. Guru yang galak misalnya, tentu akan memberi pengaruh terhadap minat para siswa terhadap guru itu sendiri dan matematika pada khususnya.

3. Faktor Siswa.
Kalau guru adalah sebagai aktor penting dalam masalah ini, maka tentu saja siswa merupakan aktor utama. Semua hal, semua masalah, semua kondisi, semua mua mua adalah bergantung pada siswa itu sendiri. Keinginan, niat, cita-cita, harapan, tujuan, dan sebagainya yang datang dari siswa tersebut sangat mempengaruhi kualitas matematikanya (selalu berbicara tentang matematika). Niat yang baik misalnya, tentu saja akan sangat besar pengaruhnya terhadap hasil yang didapatkan. Kalau niat hanya untuk mendapatkan nilai 100, maka kurang lebih yang didapatkan hanya nilai 100 (kurang lebih). Kalau niatnya karena sesuatu yang lebih tinggi, untuk ibadah misalnya, maka tentu saja lebih dari sekedar nilai yang akan didapatkan.

Jadi...
Sulitkah matematika?

Tapi yakinlah, jawaban anda adalah "SULIT" karena anda tetap meyakini bahwa matematika itu sulit...!!

by Galih Gasendra L.